NICTODEV – Contoh Kruna Satma dan Pengertian Lengkapnya! Halo sobat Nictodev! Pada kesempatan kali ini admin akan mengajak kalian membahas seputar dunia bahasa nih. Yakni membahas tentang apa itu kruna satma dan membagikan beberapa contoh yang dapat kalian pelajari dan langsung coba gunakan juga sesuai dengan kebutuhan anda sendiri yah sobat nictodev! Jadi sekarang admin sarankan anda untuk langsung mempelajari artikel ini saja yah!
Artikel Menarik Lainnya:
- 2 Cara Translate PPT Inggris Ke Indonesia
- Grounding Adalah – Pengertian, Sistem, Prinsip, dan Fungsi Arde Listrik
- Manometer Adalah: Rumus, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya
- NANO VEST Adalah Apa? Download dan Cara Dapat Uangnya
- INTEGRATIF Adalah: Asal Kata, Pengertian, Sinonim dan Contoh-nya
Sebenarnya admin juga telah menjelaskan sangat banyak tentang dunia bahasa indonesia dan inggris, beberapa diantaranya dapat anda temukan pada bagian artikel menarik lainnya tepat di atas bagian artikel ini yah sobat NictoDEV. sekarang mari kita langsung saja membahas tentang apa sih karya sastra bali yang satu itu?
Pengetian Kruna Satma
Dalam bahasa Bali, “Kruna Satma” adalah gabungan dari kata-kata “kruna” yang berarti hal penting atau bernilai, “dwi” yang berarti dua atau ganda, dan “bina” yang berarti menyatukan atau menggabungkan. Dengan demikian, “Kruna Satma” secara harfiah berarti “menggabungkan dua hal penting”. Dalam konteks yang dijelaskan, Kruna Satma terbagi menjadi dua kelompok: “Kruna Satma Sepadan” (dua hal penting yang sejajar) dan “Kruna Satma Tan Sepadan” (dua hal penting yang tidak sejajar).
Kruna Satma Sepadan terdiri dari sepuluh jenis kurma yang dianggap setara atau sejajar, sementara Kruna Satma Tan Sepadan terdiri dari beberapa jenis kurma lain yang dianggap tidak sejajar. Semua jenis kurma ini memiliki nama-nama Bali yang unik. Jadi sampai sini gimana sobat nictodev? apakah sudah jelas mengenai pengertian dari karya sastra ini sendiri? seharusnya sudah yah sobat nictodev. Mari kita langsung lanjut yok membahas tentang contoh dari karya sastra itu sendiri seperti apa.
Contoh Kruna Satma
Setelah mengetahui tentang kruna satma adalah seperti apa, admin sekarang ingin menunjukkan kepada kalian semua tentang beberapa jenis contoh kruna satma yang dapat menjadi contoh anda. Berikut adalah contoh Kruna Satma yang mungkin dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang konsep ini:
Kruna Satma Sepadan:
- Meme Bapa
- Cerik Kelih
- Luh Muani
- Tegeh Endep
- Selem Putih
- Matah Lebeng
- Bah Bangun
- Lemah Peteng
- Kemu Mai
- Kaja Kelod
Kruna Satma Tan Sepadan:
- Biu Batu
- Tiing Ampel
- Kesela Sawi
- Jebu Garum
- Katik Cengkeh
- Papah Biu
- Nyuh Gading
Contoh di atas adalah hanya salah satu contoh Kruna Satma dalam bahasa Bali, dan setiap Kruna Satma dapat bervariasi tergantung pada konteks dan budaya di mana digunakan. Namun, inti dari Kruna Satma adalah menggabungkan dua atau lebih hal yang penting atau bernilai menjadi satu kesatuan. Di atas adalah dua jenis contoh kruna satma yang dapat anda gunakan, selanjutnya admin akan membahas jauh lebih mendalam lagi tentang kruna satma ini.
Contoh Kruna Satma Tan Pepadan
Kruna Satma Tan Pepadan merupakan sebuah kelompok kata dalam bahasa Bali yang menggabungkan dua kata penting atau bernilai untuk membentuk satu kesatuan yang tidak setara. Setiap kata dalam Kruna Satma Tan Pepadan memiliki makna tersendiri, tetapi ketika digabungkan, mereka membentuk nama yang merujuk pada konsep atau objek yang lebih spesifik dan terkait dengan budaya Bali. Berikut ini merupakan beberapa contoh dari kruna satma tan pepadan:
- Biu Batu
- Tiing Ampel
- Kesela Sawi
- Jebu Garum
- Katik Cengkeh
- Papah Biu
- Nyuh Gading
- Pucung Jambe
- Sengguh Serut
- Sari Pasir
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa Tan Pepadan umumnya digunakan untuk memberi nama pada tempat atau objek tertentu, seperti desa, gunung, atau pura. Setiap nama Kruna Satma Tan Pepadan memiliki makna atau arti tertentu dalam bahasa Bali yang berkaitan dengan objek yang dinamai. Namun, makna atau arti tersebut mungkin sulit dipahami oleh individu yang tidak akrab dengan bahasa Bali atau budaya Bali secara keseluruhan.
Contoh Kruna Satma Ngerasang Arti
“Kruna Satma Ngerasang Arti” dalam bahasa Bali mengacu pada istilah yang menggambarkan gabungan kata-kata yang memiliki arti atau makna spesifik. Dalam konteks ini, “Kruna Satma Ngerasang Arti” menggambarkan penggabungan dua atau lebih kata yang, ketika digabungkan, membentuk nama atau frasa dengan makna yang jelas atau terkait dengan objek atau konsep tertentu dalam budaya Bali.
Dengan kata lain, ini adalah contoh dari jenis Kruna Satma yang digunakan untuk memberi nama atau merujuk pada sesuatu dengan arti yang terdefinisi dengan jelas dalam konteks budaya Bali. Berikut adalah beberapa contoh Kruna Satma Ngerasang Arti:
- Dalem Pengrupukan: Merujuk pada istilah dalam budaya Bali yang mengacu pada salah satu upacara keagamaan.
- Sari Agung: Menggambarkan sebuah nama yang umum digunakan untuk merujuk pada tempat ibadah atau pura yang memiliki makna agung.
- Titi Banda: Merupakan istilah yang mengacu pada sebuah jembatan penting yang menghubungkan dua tempat.
- Puri Agung: Menggambarkan istilah yang digunakan untuk merujuk pada istana atau tempat tinggal yang besar dan penting.
- Barong Krisna: Merupakan nama yang mencirikan karakter tradisional dalam tari Barong yang berhubungan dengan tokoh Krisna.
- Pati Agung: Merujuk pada sebuah tempat sakral atau tempat ibadah yang memiliki makna agung.
- Ratu Ngurah: Merupakan nama yang mencirikan status dan kedudukan seorang ratu atau permaisuri yang dihormati.
- Desa Adat: Merujuk pada sebuah desa tradisional yang memegang teguh budaya dan adat istiadat Bali.
- Wana Kerta: Menggambarkan sebuah hutan atau kawasan yang dianggap suci dan dijaga dengan cermat.
- Gunung Agung: Merupakan nama dari gunung tertinggi di Bali yang dianggap suci dalam budaya Bali.
Harap dicatat bahwa setiap contoh jenis Ngerasang Arti di atas adalah nama atau frasa yang memiliki arti khusus atau terkait dengan budaya dan kepercayaan Bali. Arti atau makna pasti dapat bervariasi tergantung pada konteks budaya Bali yang lebih luas.
Kruna Satma Inggih Punika
“Kruna Satma inggih punika” adalah frasa yang sangat penting dalam bahasa Bali, yang dapat diterjemahkan sebagai “Kruna Satma adalah“. Ini adalah kalimat pembuka yang digunakan untuk memperkenalkan Kruna Satma, yang merupakan jenis majas atau gaya bahasa dalam sastra Bali. Kruna Satma terdiri dari dua kata atau lebih yang memiliki makna yang berbeda ketika digabungkan.
Kruna Satma memiliki peran yang sangat penting dalam sastra Bali karena dapat menghasilkan ungkapan-ungkapan yang indah dan kaya makna. Kruna Satma sering digunakan dalam berbagai jenis sastra Bali, seperti gending, kakawin, dan kidung. Contoh-contoh Kruna Satma yang terkenal dalam sastra Bali, seperti “gurih sari“, yang menggambarkan rasa yang nikmat seperti sari atau nektar, “kanda pat,” yang merujuk pada hubungan suami istri, dan “satu pari“, yang menggambarkan sepasang burung merpati.
Penggunaan bahasa Bali yang kaya dan indah sangat penting dalam Kruna Satma, karena hal ini memperkuat makna setiap kata dan ungkapan yang digunakan. Pemahaman budaya dan kebiasaan Bali juga diperlukan untuk memahami dan menggunakan karya sastra ini dengan benar.
Kruna Satma Matungkalikan
Kruna Satma Matungkalikan adalah salah satu jenis karya sastra dalam bahasa Bali yang terdiri dari sepuluh kata yang memiliki penulisan dan pelafalan yang sama, tetapi memiliki makna yang berbeda-beda. karya sastra Matungkalikan sering digunakan dalam sastra Bali, seperti dalam pupuh atau kidung. Berikit adalah beberapa contohnya:
- Kala nongak
- Kala melik
- Kala kadung
- Kala nyata
- Kala jangkep
- Kala tanpa
- Kala kinanthi
- Kala geni
- Kala merik
- Kala gading
Contoh yang diberikan menggambarkan bagaimana setiap kata “kala” diikuti oleh kata lain yang memiliki makna yang berbeda. Dalam contoh tersebut, permainan kata diciptakan dengan menggabungkan kata-kata yang sama dalam penulisan dan pelafalan, tetapi memiliki arti yang berbeda. Ini menciptakan kesan artistik dan kompleksitas dalam sastra Bali.
Jenis Matungkalikan sering digunakan dalam seni sastra Bali, seperti dalam pupuh atau kidung. Meskipun kata-kata terdengar sama dalam penulisan dan pelafalan, mereka memiliki makna yang berbeda dan perlu diinterpretasikan sesuai dengan konteks dan budaya Bali secara keseluruhan.
Tips Belajar Bahasa Bali
Sebagai tambahan pengetahuan untuk sobat nictodev sekalian, berikut ini admin juga akan membagikan beberapa hal yang dapat menjadi tips belajar bahasa bali agar kalian dapat dengan lebih mudah lagi untuk mempelajari sastra bali dengan benar. Belajar bahasa Bali bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga. Berikut adalah beberapa tips yang mungkin membantu kalian dalam proses belajar bahasa Bali:
- Mulailah dengan Dasar-Dasar: Pelajari dasar-dasar tata bahasa, kosakata, dan fonetik bahasa Bali. Memahami dasar-dasar akan membantu kalian membangun landasan yang kuat.
- Gunakan Sumber Belajar: Cari buku, panduan, aplikasi, atau sumber daya online yang menyediakan materi belajar bahasa Bali. Sumber-sumber ini dapat membantu kalian memahami struktur bahasa dan kosa kata.
- Praktikkan Setiap Hari: Konsistensi dalam berlatih adalah kunci. Cobalah untuk meluangkan waktu setiap hari untuk mempelajari dan berlatih bahasa Bali, bahkan jika hanya selama beberapa menit.
- Berbicara dengan Penutur Asli: Berbicara dengan penutur asli bahasa Bali adalah cara terbaik untuk memahami aksen, intonasi, dan ekspresi bahasa. Cobalah berinteraksi dengan orang Bali atau cari kelompok berbicara bahasa Bali.
- Pelajari Alfabet Bali: Bahasa Bali memiliki aksara khusus yang disebut “Aksara Bali.” Pelajari alfabet Bali untuk membaca dan menulis dalam bahasa Bali.
- Terlibat dalam Budaya Bali: Memahami budaya Bali akan membantu kalian memahami konteks dan penggunaan bahasa Bali. Ikut serta dalam upacara adat, festival, atau acara budaya untuk lebih mendalami bahasa.
- Praktikkan Mendengarkan: Dengarkan musik, acara TV, atau radio dalam bahasa Bali. Ini akan membantu kalian terbiasa dengan intonasi dan pengucapan kata-kata.
- Terjemahkan Lagu atau Teks: Cobalah untuk menerjemahkan lirik lagu atau teks berbahasa Bali ke dalam bahasa kalian. Ini adalah latihan yang baik untuk memahami struktur kalimat dan makna kata-kata.
- Gunakan Aplikasi Pembelajaran: Ada aplikasi pembelajaran bahasa Bali yang dapat membantu Anda berlatih di ponsel atau tablet kalian. Contoh aplikasi tersebut termasuk “Kosa Kata Bali” atau “Belajar Bahasa Bali.”
- Bergabung dengan Kelas atau Kursus: Jika kalian memiliki akses, pertimbangkan untuk mengikuti kelas bahasa Bali. Kursus ini biasanya dipandu oleh instruktur yang berpengalaman.
Namun, apabila kalian masih saja merasa kesulitan dalam mempelajari berbahasa bali yang benar, kemungkinan anda dapat mencoba menonton video berikut ini yang menunjukkan cara atau tips agar kalian dapat membaca dan menulis dengan sastra bali yang benar dengan cepat dan terarah yah sobat nictodev. Berikut ini adalah videonya, silahkan di tonton dan buka channelnya bila anda merasa video beliau bermanfaat yah: